Thursday, August 31, 2017

2011/2012, Musim Terbaik Xavi Hernandez

20112012, Musim Terbaik Xavi Hernandez
20112012, Musim Terbaik Xavi Hernandez

Dapat apa Lionel Messi tanpa ada Xavi Hernandez? Sang penyerang nomor satu dinilai kurang trengginas bila Xavi tidak ada untuk berikan suplay bola.

Demikian sebaliknya, dapat apa Xavi tanpa ada Messi? Jawabannya, titel Piala Dunia 2010 serta kerja jadi napas tim yang tidak sempat putus.

Xavi sang jenderal lapangan, barusan jadi sorotan dalam pertandingan melawan AC Milan di San Siro. Walau Lionel Messi jadi man of the match, Xavi juga bertindak sentral dalam tiga gol Barcelona.

Xavilah yang “memaksa” gol bunuh diri Mark Van Bommel. Ia juga yang dijatuhkan oleh Alberto Aquilani. Paling akhir, ia seperti penyerang berdarah dingin saat menyelesaikan umpan Lionel Messi.

Xavi beroperasi dalam jarak lebih dari 7 mil selama pertandingan itu. Satu golnya, menaikkan perbendaharaan gol musim ini jadi 5 biji.

Walau sebenarnya, Xavi baru dipentaskan Pep Guardiola dalam 19 partai. Ujung-ujungnya, bila sang jenderal selalu bermain seperti waktu melawan AC Milan, ia juga akan memecahkan rekor gol pribadinya dalam semusim.

Perolehan paling baik Xavi dari sisi gol berlangsung pada musim 2007/2008 serta 2008/2009. Dalam semasing musim barusan, Xavi dapat mengemas 10 gol.

Musim 2007/2008, catatan 10 gol itu di buat dalam 51 pertandingan. Sesaat, musim selanjutnya, gol yang sama di buat dalam 49 kompetisi.

Berarti, Xavi telah 1/2 langkah menyamakan perolehan itu, dengan jumlah kompetisi yang lebih sedikit.
Tentang kesuksesannya, Xavi mengatakan hal semacam ini karena peran si anak hilang, Cesc Fabregas.

Pep Guardiola dengan tepat memprogramkan duo gelandang ini dengan prima di lini tengah. Fabregas dapat bertukaran dengan Xavi dalam mengatur irama Barcelona. Fabregas bahkan juga dapat juga jadi penyerang saat lini depan Barcelona memerlukan pertolongan.

Sang Puppet Master, sekian julukan Xavi, saat ini memanglah tengah ada dalam masa jaya. Kekuatannya dalam mencari celah kosong, membagi bola, serta mengatur tempo, jauh ada diatas rata-rata.

Xavi sendiri mengakui perjalanannya bukanlah hal gampang. Ia sempat alami masa berat ketika”dipaksa” jadi pengganti Josep Guardiola, yang saat ini jadi pelatih serta hanya satu pujaan beberapa pemain Barcelona akhir dekade 2000-an.

informasi selanjutnya hubungi sbobet asia