Jose Mourinho: Pemain Portugal Menderita di Real Madrid |
Ada di club sebesar Real Madrid mungkin saja mengasyikkan untuk banyak pemain, tetapi tidak sekian yang berlangsung pada beberapa pemain Portugal, paling tidak dalam fikiran seseorang Jose Mourinho. Siapakah yang disebut The Special One? Cristiano Ronaldo, Pepe, Ricardo Carvalho, atau Fabio Coentrao?
Hadirnya Jose Mourinho jadi pelatih Real Madrid makin menaikkan citarasa Portugal untuk club ibukota Spanyol. Pada musim pertamanya, Mou memboyong Ricardo Carvalho, bek gaek asal Chelsea yang sempat bersekutu dengannya saat membela Chelsea. Musim ke-2, giliran Fabio Coentrao yang di ajak gabung dengan nilai fantastis, 30 juta Euro.
Keduanya temani dua pemain yang sudah mapan terlebih dulu. Sang bek tanpa ada kompromi Pepe serta penyerang yang tidak dapat berhenti cetak gol Cristiano Ronaldo. Saat ini, masuk th. ke-3 Mou dengan Real Madrid, sang pelatih kontroversial mencetuskan pernyataan menarik, ia akan tidak membawa pemain Portugal sekali lagi ke Santiago Bernabeu.
“Saya akan tidak membawa seseorang juga pemain Portugal ke Real Madrid, terkecuali bila saya betul-betul membenci orang itu. Argumennya, club ini yaitu tempat yang keras. Kita senantiasa menginginkan bertutur kata mengenai pemain seperti Cristiano Ronaldo serta Pepe, yang senantiasa menyiapkan di dengan baik serta mempunyai mental mumpuni yang bisa menolong mereka saat hadapi masa-masa susah. ”
Mou menerangkan kalau beberapa pemain Portugal memperoleh perhatian ekstra dibanding yang beda. Mereka dites tiap-tiap menit dalam tiap-tiap kompetisi cuma untuk lihat kesejajaran beberapa pemain ini dengan beberapa bintang Los Galacticos. Ambillah contoh Fabio Coentrao yang musim kemarin pernah dicerca habis-habisan saat Bayern Muenchen menumbangkan Real Madrid 2-1 di Allianz Arena.
Sebatas memberikan pendapat The Special One, kita juga masih tetap mengingat saat dalam satu 1/2 bulan Los Blancos digasak 2 x oleh Barcelona di Santiago Bernabeu pada Desember 2011 serta Januari 2012. Saat itu, klan Portugal jadi pihak yang paling disalahkan oleh media —-termasuk media pendukung Madrid seperti AS serta Marca—, terkecuali kiat Jose Mourinho yang dipandang ‘takut-takut’ hadapi agresivitas Barcelona.